1.Penerapan grafika
komputer
Grafik komputer adalah ilmu yang sangat cepat
berkembang pada saat ini. Perkembangan ini didukung oleh munculnya
prosesor-proseor komputer yang cepat dan kartu grafik yang semakin canggih dan
hebat.
Grafik komputer adalah salah satu cabang disiplin
ilmu informatika yang mempelajari pembuatan gambar dengan menggunakan komputer.
Perbedaan antara grafik komputer dengan pengolahan citra adalah dalam
pengolahan citra, gambar input kedalam proses pengolahan citra sudah tersedia,
sedangkan pada grafik komputer dilakukan proses untuk menciptakan gambar dari
awal.
Grafika Komputer
Banyak melakukan proses yang bersifat sintesis yang mempunyai ciri data masukan
berbentuk deskritif dengan keluaran hasil proses yang berbentuk gambar.
Banyak melakukan proses yang bersifat sintesis yang mempunyai ciri data masukan
berbentuk deskritif dengan keluaran hasil proses yang berbentuk gambar.
Pengolahan Citra
Merupakan proses pengolahan citra analisis citra yang banyak melibatkan persepsi visual, proses ini mempunyai ciri data masukkan dan informasi keluaran yang berbentuk citra.
Merupakan proses pengolahan citra analisis citra yang banyak melibatkan persepsi visual, proses ini mempunyai ciri data masukkan dan informasi keluaran yang berbentuk citra.
Grafika komputer dalam kehidupan sehari-hari
digunakan dipelbagai bidang seni, sains, bisnis, pendidikan dan hiburan, sebagi
contoh:
>Pada
bidang kesehatan
Digunakan
untuk rontgen tubuh manusia yang berfungsi untuk mengetahui ada atau tidaknya
kelainan di tubuh.
Dengan teknologi tersebut
berbagai kelainan seperti retak dan patah tulang hingga wajah calon anak dalam
rahim pun bisa terlihat dengan jelas. Karena itu, teknologi ini dianggap
sebagai satu penemuan yang mampu membantu banyak orang, terutama untuk
menganalisis dan mendiagnosis suatu kondisi demi penyembuhan suatu penyakit.
Tapi, ternyata radiasi yang ditimbulkan dalam proses penyinaran rontgen, disinyalir mengandung kekuatan radioaktif yang bisa berbahaya. Karena itu, sinar X yang "ditembakkan" untuk memotret bagian dalam organ tubuh harusnya benar-benar dalam komposisi yang tepat. Sebab, jika tidak, teknologi ini justru bisa memicu kanker.
Hal ini dikuatkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Wake Forest University di Carolina Utara. Mereka meneliti sebuah rumah sakit di Amerika Serikat yang menangani pasien trauma. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa pemberian dosis radiasi sangat memengaruhi risiko munculnya kanker. James Winslow dari tim peneliti tersebut menyebutkan bahwa rata-rata orang yang tinggal di AS mendapatkan sinar radiasi sebanyak 3 millisievert. Sedangkan pasien trauma mendapatkan sinar radiasi sebanyak 40 millisievert. Dan, hal inilah yang meningkatkan risiko kanker pada pasien-pasien itu. Karena itu, ia menganjurkan, "Para dokter seharusnya memikirkan risiko jangka panjang dan keuntungan memeriksa pasien dengan menggunakan radiasi pada level tinggi baik untuk memeriksa kepala, leher, dada, rongga perut dan tulang panggul."
Untuk meminimalisir risiko, James Winslow dan tim peneliti menyebut agar para dokter mengurangi dosis radiasi saat mengambil gambar atau menggunakan metode pengambilan gambar lainnya, seperti ultrasound (dengan gelombang suara) dan resonansi magnetic
Tapi, ternyata radiasi yang ditimbulkan dalam proses penyinaran rontgen, disinyalir mengandung kekuatan radioaktif yang bisa berbahaya. Karena itu, sinar X yang "ditembakkan" untuk memotret bagian dalam organ tubuh harusnya benar-benar dalam komposisi yang tepat. Sebab, jika tidak, teknologi ini justru bisa memicu kanker.
Hal ini dikuatkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Wake Forest University di Carolina Utara. Mereka meneliti sebuah rumah sakit di Amerika Serikat yang menangani pasien trauma. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa pemberian dosis radiasi sangat memengaruhi risiko munculnya kanker. James Winslow dari tim peneliti tersebut menyebutkan bahwa rata-rata orang yang tinggal di AS mendapatkan sinar radiasi sebanyak 3 millisievert. Sedangkan pasien trauma mendapatkan sinar radiasi sebanyak 40 millisievert. Dan, hal inilah yang meningkatkan risiko kanker pada pasien-pasien itu. Karena itu, ia menganjurkan, "Para dokter seharusnya memikirkan risiko jangka panjang dan keuntungan memeriksa pasien dengan menggunakan radiasi pada level tinggi baik untuk memeriksa kepala, leher, dada, rongga perut dan tulang panggul."
Untuk meminimalisir risiko, James Winslow dan tim peneliti menyebut agar para dokter mengurangi dosis radiasi saat mengambil gambar atau menggunakan metode pengambilan gambar lainnya, seperti ultrasound (dengan gelombang suara) dan resonansi magnetic
Contoh gambaran rentogen:
www.google.com
Tgal akses : 28/09/12 11.30AM
2.Penerapan olah citra di
bidang kesehatan
Pilih
Direct Radiography (DR) atau Computed radiography (DR)
Gambaran umum Direct Radiography
(DR)
Computed Radiography (CR)
Computed Radiography (CR) digunakan pada pesawat rontgen
konvensional, tapi film yang digunakan bukan lagi film biasa, melainkan kaset
CR yang berisi detector dan sel memori seperti memory card, kaset CR ini
nantinya harus dibaca dengan CR Cassette Reader untuk mendapatkan image atau
gambar digital hasil pemotretan objek pasien. Keuntungan penggunaan CR antara
lain:
- Lebih
ekonomis, sebab bisa menggunakan pesawat rontgen konvensional
yang ada dan tidak perlu membeli pesawat rontgen digital
baru
- Dapat
digunakan pada kebanyakan pesawat rontgen konvensional
- Image
quality atau kualitas gambar yang lebih baik
- Bekerja
menggunakan dosis radiasi yang lebih rendah
Sedangkan salah satu kekurangannya tentu saja waktu image
processing yang lebih lama dibandingkan system Direct Radiography (DR) sebab
setelah expose kaset harus dibaca terlebih dahulu dengan reader.
Direct Radiography (DR)
Sistem Direct Radiography (DR) adalah system baru pada
pesawat rontgen digital yang berkembang saat ini dimana image atau gambar hasil
expose dari objek radiografi diubah kedalam format digital secara real time
dengan menggunakan sensor berupa flat panel atau Charge Coupled Devices (CCD),
jadi tak perlu menggunakan cassette reader untuk mendapatkan gambar secara
digital.
CR Cassette Reader
Baik Direct Radiography (DR) maupun Computed Radiography
(CR) tentu masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, namun keduanya
mempunyai keluaran (output) yang sama yaitu gambar digital dari objek
radiography. Jadi bagi kita yang menginginkan sebuah system radiografi digital
namun mempunyai dana yang terbatas, kita bisa mempertimbangkan penggunaan
pesawat rontgen konvensional yang ada untuk dilengkapi dengan perangkat
Computed Radiography (CR), tapi jika mempunyai dana yang cukup untuk membeli
pesawat rontgen baru, maka pilihan membeli pesawat rontgen digital dengan
teknologi Direct Radiography (DR) layak juga untuk dipertimbangkan.
Usaha kelompok kami dalam mengerjakan tugas
ini dengan cara browsing di internet melalui laptop di kostan teman sekelompok.
Sumber
: www.google.com
www.blogspot.com
Tanggal akses : 28 SEPTEMBER 2012,Jum’at, 10.00WIB
KELOMPOK 2
Ance sitompul 38111112
Dimas sapto aji 39111203
Ahmad fauzi hasibuan 30111425