Rajutan kain tenun biru.
Selalu ku tenun tanpa ragu.
Seakan tak inggin siapapun mengganggu.
Mengunglang waktu yang sudah berlalu.
Benang tertata di sela-sela kayu rajut.
Tanpa terasa angin berhembus sejuk.
Menghapus kebimbangngan hati.
Dan membawa sajak-sajak kesejukan kalbu.
Semu datang tanpa perantara .
Membawa hati entah kemana.
Memecah kebuntuan dalam lara.
Sehingga terbentuk seatu arah.
Angin kesedihan yang membawaku.
Menitih jejak-jejak di setiap kegundaanku.
Berharap binar embun kan datang.
Dan tak akan kubiarkan menghilang lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar